Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Sansevieria
Spesies: Sansevieria species
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Sansevieria
Spesies: Sansevieria species
Pada zaman dahulu, orang memanfatkan daun sansevieria sebagai
penghasil serat, yakni untuk membuat tali anyaman, jangkar kapal dan
kain. Namun sejak awal abad ke-19, sansevieria dianggap sebagai
komoditas tanaman hias yang penting di dunia. Bentuk dan corak daunnya
yang indah dan sangat beragam ternyata mampu memikat hati para penggemar
tanaman hias.
Sansevieria adalah tumbuhan yang tumbuh menahun (perennial). Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, sansevieria ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada awalnya, sansevieria yang dikenal secara luas adalah jenis 'ceylon bowstring hemp' (sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling'), yang banyak menghasilkan serat rami. Mengingat kualitas serat yang baik, maka tumbuhan ini dibudidayakan.
Saat ini sansevieria telah berkembang menjadi komoditas yanng sangat penting dalam bisnis tanaman hias dunia. Sejak abad ke-19, sekitar tahun 1920-an tanaman sansevieria sudah menjadi komoditas dagang di Amerika, terutama di Florida. Di sana sansevieria populer sabagai indoor plant. Sekitar 1930-an, demam sansevieria mewabah ke benua Eropa.
Sansevieria mempunyai banyak nama. "Lidah mertua (mother-in law tongue)" merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman tak berdahan ini. Ada juga yang menamainya "tanaman pedang-pedangan" karena bentuk daunnya yang runcing menyerupai pedang. Beberapa yang lain menyebutnya "tanaman ular" (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Para ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai tanaman perintis karena mampu hidup di tempat yang tidak bisa di tumbuhi tanaman lain. Julukan-julukan lainnya adalah "century plant", "lucky plant", "the devil luck", "judas sward", dan "african's devil". Nama "sansevieria merupakan bahasa latin untuk genus yang terdiri dari beragam spesies.
Dalam ilmu taksonomi yang membagi makhluk hidup ke dalam lima kerajaan (Kingdom), tanaman sansevieria diklasifikasikan ke dalam famili Agavaceae (century plant) yang umumnya mempunyai daun berdaging tebal dan banyak mengandung air.
Suhu udara sangat erat kaitannya dengan laju penguapan dari jaringan tumbuhan ke udara. Semakin tinggi suhu udara, maka laju transpirasi akan semakin tinggi. Jika suhu berada di bawah batas toleransi, kegiatan metabolisme tumbuhan akan terganggu atau malah terhenti.
Ada dua jenis sansevieria berdasarkan kebutuhannya terhadap cahaya matahari. Pertama, jenis sansevieria yang membutuhkan cahaya matahari penuh atau full sun. Misalanya, Sansevieria cylindrica, Sansevieria liberica, Sansevieria trifaciata. Kedua, jenis sansevieria yang menghendaki cahaya matahari yang tidak langsung atau tipe shade. Tanaman ini tumbuh baik di tempat yang ternaungi. Sansevieria yang masuk dalam katagori ini umumnya berdaun kuning, misalnya Sansevieria hyacinthoides dan jenis 'hahnii'.
Bagi penderita diabetes, daun tanaman ini bisa menjadi obat alternatif. Jenis yang digunakan adalah Sansevieria trifasciata 'lorenttii'. Cara penggunaaanya, beberapa lembar daun dipotong-potong dan direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Sisa air ini kemudian diminum kepada penderita. Dengan cara yang sama, ramuan ini juga sering digunakan oleh penderita ambeien.
Kemampuan sansevieria untuk meymenyerap racun membuatnya akrab dalam penghijauan lingkungan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara itu sebagai tanaman hias indoor, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaanAC dalam ruangan. Satu tanaman sansevieria trifasciata 'lorentii' dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20m².
Dengan kemampuan ini pula, ibu rumah tangga yang sering beraktivitas di dapur bisa memetik manfaat dari tanaman sansevieria. Peletakan sansevieria di dapur dapat menyegarkan udara dengan menyerap gas karbondioksida dan monoksida sisa pembakaran dari kompor.
Sansevieria adalah tumbuhan yang tumbuh menahun (perennial). Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, sansevieria ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada awalnya, sansevieria yang dikenal secara luas adalah jenis 'ceylon bowstring hemp' (sansevieria trifasciata 'lorentii mein liebling'), yang banyak menghasilkan serat rami. Mengingat kualitas serat yang baik, maka tumbuhan ini dibudidayakan.
Saat ini sansevieria telah berkembang menjadi komoditas yanng sangat penting dalam bisnis tanaman hias dunia. Sejak abad ke-19, sekitar tahun 1920-an tanaman sansevieria sudah menjadi komoditas dagang di Amerika, terutama di Florida. Di sana sansevieria populer sabagai indoor plant. Sekitar 1930-an, demam sansevieria mewabah ke benua Eropa.
Sansevieria mempunyai banyak nama. "Lidah mertua (mother-in law tongue)" merupakan julukan yang kerap diberikan pada tanaman tak berdahan ini. Ada juga yang menamainya "tanaman pedang-pedangan" karena bentuk daunnya yang runcing menyerupai pedang. Beberapa yang lain menyebutnya "tanaman ular" (snake plant) karena pada beberapa jenis coraknya menyerupai sisik ular.
Para ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai tanaman perintis karena mampu hidup di tempat yang tidak bisa di tumbuhi tanaman lain. Julukan-julukan lainnya adalah "century plant", "lucky plant", "the devil luck", "judas sward", dan "african's devil". Nama "sansevieria merupakan bahasa latin untuk genus yang terdiri dari beragam spesies.
Dalam ilmu taksonomi yang membagi makhluk hidup ke dalam lima kerajaan (Kingdom), tanaman sansevieria diklasifikasikan ke dalam famili Agavaceae (century plant) yang umumnya mempunyai daun berdaging tebal dan banyak mengandung air.
Mengenal Bagian-bagian Tanamn Sansevieria
a. Akar
Lazimnya tumbuhan berbiji tunggal (monokotil), akar sansevieria
berbentuk serabut. Akar berwarna putih ini tumbuh dari bagian pangkal
daun dan menyebar ke segala arah di dalam tanah
b. Rimpang (Rhizoma)
Selain terdapat akar juga terdapat organ yang menyerupai batang,
orang menyebut organ ini sebagai rimpang atau rhizoma yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Rimpang
juga berperan dalam perkembang biakan.Rimpang menjalar di bawah dan
kadang-kadang di atas permukaan tanah. Ujung organ ini merupakan
jaringan meristem yang selalu tumbuh memanjang.
c. Daun
Tanaman sansevieria mudah dikenal dari daunnya yang tebal dan banyak
mengandung air (fleshy dan succulent) sehingga dengan struktur daun
seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Pasalnya,
proses penguapan air dan laju transpirasi dapat ditekan. Daun tumbuh di
sekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun penjang dan
meruncing pada bagian ujungnya. Tulang daun sejajar. Pada beberapa jenis
terdapat duri.
d. Bunga
Bunga sansevieria terdapat dalam malai yang tumbuh tegak dari
pangkal batang. Bunga sansevieria termasuk bunga berumah dua, putik dan
serbuk sari tidak berada dalam satu kuntum bunga. Bunga yang memiliki
putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari disebut
bunga jantan. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam
hari.
e. Biji
Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji
memilki peran penting dalam perkembangbiakan tanaman. Biji sansevieria
berkeping tunggal seperti tumbuhan monokotil lainnya. Bagian paling luar
dari biji berupa kulit tebal yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.
Di sebalah dalm kulit terdapat embrio yang merupakan bakal calon
tanaman.
Lingkungan Tumbuh Sansevieria
a. Suhu Lingkungan
Di habitat aslinya, sansevieria terbiasa dengan perbedaan suhu yang
ekstrem. Pada siang hari suhunya sangat tinggi, bisa mencapai 55ºC.
Sebaliknya pada malam hari suhu turun hingga di bawah 10ºC. Suhu optimum
untuk pertumbuhan tanaman ini adalah 24-29ºC pada siang hari dan
18-21ºC pada malam hari.Suhu udara sangat erat kaitannya dengan laju penguapan dari jaringan tumbuhan ke udara. Semakin tinggi suhu udara, maka laju transpirasi akan semakin tinggi. Jika suhu berada di bawah batas toleransi, kegiatan metabolisme tumbuhan akan terganggu atau malah terhenti.
b. Curah Hujan dan Kelembapan Udara
Daerah gurun yang merupakan asal sansevieria umumnya curah hujan
rendah dengan jumlah bulan hujan sangat singkat. Curah hujan biasanya
tidak lebih dari 250mm/tahun. Ditambah dengan suhu siang hari yang
sangat panas menyebabkan daerah ini sangat kering. Pasalnya, penguapan
lebih tinggi daripada curah hujan. Hal inilah yang menyebabkan tanaman
ini tahan hidup di lingkungan dengan kelembapan yang sangat rendah.
c. Cahaya
Semua tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk mensintesis
makanan. Sansevieria membutuhkan cahaya matahari yang cukup
(1.000-10.000 fc) untuk menjamin pertumbuhan yang baik. Meskipun di
habitat aslinya tumbuhan ini hidup dengan cahaya matahari yang
berlimpah, sansevieria mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
lingkungan yang kekurangan cahaya. Tanaman ini akan melambat
pertumbuhannya jika diletakkan di ruangan dengan pencahayaan kurang dari
15fc.Ada dua jenis sansevieria berdasarkan kebutuhannya terhadap cahaya matahari. Pertama, jenis sansevieria yang membutuhkan cahaya matahari penuh atau full sun. Misalanya, Sansevieria cylindrica, Sansevieria liberica, Sansevieria trifaciata. Kedua, jenis sansevieria yang menghendaki cahaya matahari yang tidak langsung atau tipe shade. Tanaman ini tumbuh baik di tempat yang ternaungi. Sansevieria yang masuk dalam katagori ini umumnya berdaun kuning, misalnya Sansevieria hyacinthoides dan jenis 'hahnii'.
d. Kondisi Tanah
Tanah gunrun sangat porus. Butirannya banyak mengandung pori-pori
udara dan mudah sekali meloloskan air. Umumnya, tanah di lingkungan
tersebut didominasi oleh tanah pasir dengan campuran jenis lain. Oleh
karena itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak
terlalu lembab dan beraerasi baik.
Kegunaan Sansevieria
a. Bahan Serat
Salah satu nama yang diberikan kepada sansevieria adalah
"bowstringhemp" yang berarti serat yang digunakan untuk mengikat. Hal
ini beralasan, karena daun tumbuhan ini dahulunya sering dijadikan
sebagai pengikat. Serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastistis dan
tidak merapuh meskipun terkena air. Karena keunggulan sifat-sifat serat
daun sansevieria digunakan sebagai bahan baku pakaian. Beberapa negara
seperti Cina, dan Selandia Baru membudidayakan sansevieria sebagai bahan
baku serat pada industri tekstil. Jenis yang biasa ditanam untuk
keperluan ini di antaranya Sansevieria cylindrica 'aethiopica',
Sansevieria kirkii 'perinii', Sansevieria trifasciata 'lorentii mein
liebling', dan Sansevieria zeylanica.
b. Obat Tradisional
Di daerah Afrika, sansevieria telah lama digunakan oleh penduduk
lokal sebagai penghalau racun akibat gigitan ular dan serangga. Di
beberapa daerah Asia, getah tumbuhan ini digunakan sebagai cairan
antiseptik dan daunnya digunakan untuk membalut luka pada tindakan P3K.Bagi penderita diabetes, daun tanaman ini bisa menjadi obat alternatif. Jenis yang digunakan adalah Sansevieria trifasciata 'lorenttii'. Cara penggunaaanya, beberapa lembar daun dipotong-potong dan direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Sisa air ini kemudian diminum kepada penderita. Dengan cara yang sama, ramuan ini juga sering digunakan oleh penderita ambeien.
c. Anti polusi
Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif pregnane
glykoside, yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa
asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Beberapa senyawa
beracun yang bisa diuraikan oleh tanaman ini diantaranya kloroform,
benzen, xilen, formaldehid, dan triklorotilen. Kloroform adalah senyawa
beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung, hati, paru-paru,
dan ginjal, melalui sistem pernafasan dan sirkulasi darah.Kemampuan sansevieria untuk meymenyerap racun membuatnya akrab dalam penghijauan lingkungan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara itu sebagai tanaman hias indoor, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaanAC dalam ruangan. Satu tanaman sansevieria trifasciata 'lorentii' dewasa berdaun 4-5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20m².
Dengan kemampuan ini pula, ibu rumah tangga yang sering beraktivitas di dapur bisa memetik manfaat dari tanaman sansevieria. Peletakan sansevieria di dapur dapat menyegarkan udara dengan menyerap gas karbondioksida dan monoksida sisa pembakaran dari kompor.