Pengantar
Forex Trading atau juga dikenal dengan nama Perdagangan Valuta Asing/Berjangka adalah investasi yang tergolong paling tinggi resikonya. Mayoritas mengatakan mengalami kerugian, kekalahan bahkan kebangkrutan, akhirnya timbul kesimpulan bahwa “Forex Trading doesn’t work” atau “Trading Forex = RUGI”. Sebuah kesimpulan yang saat ini menjadi presepsi umum yang tidak 100% benar. Pada kenyataannya, volume perdagangan dan nilai yang berputar di dalam forex trading semakin hari semakin besar.
Forex
FOREX merupakan singkatan dari Foreign Exchange atau Pertukaran Valuta Asing. Forex Scam adalah sebuah langkah yang dilakukan perseorangan atau institusi yang berusaha mengajak investor memasuki dinia yang sangat menjanjikan yaitu Foreign Exchange Market Trading dengan janji keuntungan yang luar biasa fantastis namun dengan resiko yang minim atau bahkan tanpa adanya resiko. Bahkan Michael Dunn, pejabat di US Commodity Futures Trading Commission [CFTC] bahkan menyebut bahwa perdagangan pasar valuta asing menjadi kendaraan paling canggih ajang penipuan di dunia.
Namun dibalik janji-janji palsu dan Forex Scam tersebut, diakui bahwa perdagangan valuta asing merupakan pasar yang terus meningkat peminatnya. Selaras pula dengan volume penipuan dan daftar panjang korbannya.
Berdasarkan penelitian, rata-rata investor yang terjun ke dunia Forex Trading dan mengalami kerugian adalah tipe investor yang memiliki sifat mudah tergiur keuntungan yang besar dan tidak memahami prinsip utama bisnis dan investasi, yaitu bahwa setiap investasi memiliki tingkat resiko, dan tingkat resiko itu selalu selaras dengan tingkat keuntungan yang bisa didapatkan.
Sebuah kesimpulan dari the North American Securities Administrators Association menyatakan, forex trading oleh peritel, merupakan ajang beresiko sangat tinggi akan ajang penipuan dan penyesatan, dikarenakan minimnya pengetahuan investor-investor yang menjadi target utama mereka.
CFTC terkait riset mengenai Forex Scam membuka pernyataan dengan kisah manis forex trading yang menjanjikan keuntungan luar biasa dengan sangat cepat dan mudah. Apalagi nilai investasi begitu ‘murah dan menggiurkan’. Bahkan di beberapa platform provider untuk Forex Trading Online, dibutuhkan sekedar US$ 1 untuk muai mencoba trading. Sementara sebenarnya nilai yang dianggap wajar untuk dianggap sebagai seorang pemain minimal US$ 10’000. Bukan nilai yang terlalu besar, mengingat bahwa Forex Trading sebenarnya dikhususkan untuk pemain-pemain dengan dana besar, bahkan pada awalnya Forex Trading hanya diperuntukkan khusus untuk Bank-Bank Besar.
Cukup banyak model Forex Scam yang mampu mengelabui para investor. Antara lain dengan menggunakan Ponzi Scheme, atau cara penipuan lainnya yang tersamar. Tidak tertutup pula peluang kejadian dimana para pialang, perusahaan pialang, menyediakan data dan grafik yang tidak sesuai [real-time] dengan ajang forex trading. Manipulasi angka dan grafik menggunakan teknologi informasi adalah salah satu cara yang menjebak para investor yang masih gagap teknologi. Belum lagi yang mempromosikan secara salah bahwa forex trading merupakan investasi beresiko rendah.
Di Amerika Serikat, CTFC mencatat jumlah nilai dana yang masuk dalam forex trading semakin hari semakin meningkat. Namun nilai peningkatannya sulit diukur secara akurat sebab dana yang beredar di luar jalur perbankan dan institusi finansial volumenya terus meningkat.
National Futeres Association [NFA] berpendapat, forex trading melalui skema retail meningkat sangat dahsyat dalam beberapa tahun terakhir. Selaras dengan peningkatan volume trading, begitu juga dengan jumlah penipuan perdagangan berjangka [forex scam] yang terdeteksi maupun tidak terdeteksi.
Antara tahun 2001 s/d 2005, ketika forex trading masih banyak menggunakan jasa perbankan, berdasarkan data dan laporan yang masuk nilai forex scam mencapai US$ 350juta dengan jumlah korban yang terdeteksi mencapai 23 ribu orang. Dari tahun 2006-2007, jumlah korban meningkat mencapai 26 ribu orang dengan akumulasi penipuan berkisar US$ 460juta.
Dalam ajang forex trading, cukup banyak profesional, biasanya bekeerja di bank untuk mengalirkan dana dalam sistem transaksi valuta asing. Para profesional ini umumnya memiliki kecakapan khusus di bidang ini dan memiliki jam terbang yang tinggi, mereka juga memiliki tanggung jawab dan etika yang disesuaikan dengan peraturan perbankan serta diawasi oleh pihak-pihak yang berwenang.
Sementara itu, di jalur retail para pemain mencoba mengadu nasib tanpa memiliki akses informasi sebaik yang diperoleh para profesional yang berkerja di institusi keuangan, ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan serta kecakapan mereka di bidang ini.
Sebenarnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pialang maupun broker untuk memberikan edukasi mendalam terhadap pihak-pihak yang terjun ke dalam bisnis Forex Trading melalui mereka, namun seringkali yang terjadi adalah pihak pialang ataupun perantara-perantara mereka justru memberikan edukasi yang salah mengenai perdagangan berjangka. Yang lebih parah adalah jika justru pihak pemberi edukasi itu sendiri belum memiliki kecakapan yang baik di bidang ini.
Faktanya memang tidak sedikit pemain retail yang mampu memperoleh penghasilan luar biasa dari forex trading, umumnya mereka yang sukses di bisnis ini akan meninggalkan bisnis konvensional yang sebelumnya mereka geluti. Namun secara mayoritas, dengan keterbatasan data dan kemampuan investor seringkali mengalami hal-hal yang merugikan. Hal-hal yang memang terkadang merupakan jebakan dari sebuah sistem pasar yang diciptakan oleh oknum-onum yang bergelut di bisnis forex trading dengan misi dan visi yang salah.
Di belahan bumi manapun, kebanyakan trader atau investor di level retail merupakan orang-orang yang tidak termasuk golongan kaya, umumnya adalah kelas menengah. Karena angan-angan memperoleh uang banyak dengan mudah dan cepat, dimana forex trading memang memberikan peluang besar untuk fenomena tersebut, akhirnya para trader maupun investor tersebut terjun dalam kolam yang sangat berbahaya dan beresiko tinggi. Kekalahan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan, karena dana yang mereka gunakan bukan merupakan idle money [uang lebih] yang memang dikhususkan untuk ajang berbau spekulasi.
Paul Belogour, Managing Director of Boston Based Retail Forex Trader berkata, “Forex Trading adalah tempat yang sangat tepat dimana seorang investor memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan yang tidak terbatas dengan dana yang tidak terlalu besar. Akan tetapi dengan minimnya kemampuan intelektual dan finansial yang dimiliki rata-rata investor di level retail, maka hal tersebut menjadi bumerang. “
Sebelum memasuki dunia Forex Trading, ada kata-kata bijak yang perlu dicermati, diingat, dan dipahami secara mendalam:
“There’s always a risk with any type of investment.”
Artinya, dalam tiap instrumen investasi pasti memiliki 2 hal utama yang saling berbanding lurus yaitu, tingkat perolehan dan tingkat resiko.
Forex trading adalah investasi yang menempati peringkat pertama dalam tingkat perolehan keuntungan dan resiko, di atas instrumen investasi apapun di dunia ini. Karena terlalu banyak [mayoritas] investor mengalami kerugian, kekalahan, bahkan kebangkrutan di Forex Trading, akhirnya muncul kesimpulan yang sangat umum bahwa siapapun yang terjun di Forex Trading pasti rugi atau istilah “Forex Doesn’t Work”, dan ini sebuah presepsi yang salah.
Pada kenyataannya, volume perdagangan dan nilai dana yang ditempatkan di Forex Trading terus meningkat dengan tajam dari tahun ke tahun. Dan satu hal yang perlu diingat, bahwa trader atau investor yang mereguk keuntungan berlimpah dari Forex Trading umumnya memiliki kecenderungan untuk tidak membuka kenyataan bahwa mereka hidup dari Forex Trading.
Jika Bank of International Settlement [BIS] menyatakan bahwa perputaran uang di Forex Trading saat ini mencapai nilai US$ 2,5 s/d 3 trilliun per hari, maka hal ini menunjukkan betapa luar biasanya nilai dana yang berputar di bisnis ini, betapa luar biasanya minat para ahli keuangan di dunia akan bisnis ini, sekaligus membuktikan bahwa sebenarnya ini merupakan kolam yang sangat potensial dan menepis anggapan bahwa setiap trader atau investor yang terjun di Forex Trading pasti rugi.
Sekarang tinggal pertanyaannya, kenali siapa diri Anda, siapa yang mendampingi diri Anda, siapa yang Anda ajak bertukar pikiran. Apakah dia benar-benar seorang profesional di bidangnya ataukah cuma salah satu penipu dari Forex Scam. Gali sedalam mungkin sebelum terjun di bisnis Forex Trading.
Forex Trading atau juga dikenal dengan nama Perdagangan Valuta Asing/Berjangka adalah investasi yang tergolong paling tinggi resikonya. Mayoritas mengatakan mengalami kerugian, kekalahan bahkan kebangkrutan, akhirnya timbul kesimpulan bahwa “Forex Trading doesn’t work” atau “Trading Forex = RUGI”. Sebuah kesimpulan yang saat ini menjadi presepsi umum yang tidak 100% benar. Pada kenyataannya, volume perdagangan dan nilai yang berputar di dalam forex trading semakin hari semakin besar.
Forex
FOREX merupakan singkatan dari Foreign Exchange atau Pertukaran Valuta Asing. Forex Scam adalah sebuah langkah yang dilakukan perseorangan atau institusi yang berusaha mengajak investor memasuki dinia yang sangat menjanjikan yaitu Foreign Exchange Market Trading dengan janji keuntungan yang luar biasa fantastis namun dengan resiko yang minim atau bahkan tanpa adanya resiko. Bahkan Michael Dunn, pejabat di US Commodity Futures Trading Commission [CFTC] bahkan menyebut bahwa perdagangan pasar valuta asing menjadi kendaraan paling canggih ajang penipuan di dunia.
Namun dibalik janji-janji palsu dan Forex Scam tersebut, diakui bahwa perdagangan valuta asing merupakan pasar yang terus meningkat peminatnya. Selaras pula dengan volume penipuan dan daftar panjang korbannya.
Berdasarkan penelitian, rata-rata investor yang terjun ke dunia Forex Trading dan mengalami kerugian adalah tipe investor yang memiliki sifat mudah tergiur keuntungan yang besar dan tidak memahami prinsip utama bisnis dan investasi, yaitu bahwa setiap investasi memiliki tingkat resiko, dan tingkat resiko itu selalu selaras dengan tingkat keuntungan yang bisa didapatkan.
Sebuah kesimpulan dari the North American Securities Administrators Association menyatakan, forex trading oleh peritel, merupakan ajang beresiko sangat tinggi akan ajang penipuan dan penyesatan, dikarenakan minimnya pengetahuan investor-investor yang menjadi target utama mereka.
CFTC terkait riset mengenai Forex Scam membuka pernyataan dengan kisah manis forex trading yang menjanjikan keuntungan luar biasa dengan sangat cepat dan mudah. Apalagi nilai investasi begitu ‘murah dan menggiurkan’. Bahkan di beberapa platform provider untuk Forex Trading Online, dibutuhkan sekedar US$ 1 untuk muai mencoba trading. Sementara sebenarnya nilai yang dianggap wajar untuk dianggap sebagai seorang pemain minimal US$ 10’000. Bukan nilai yang terlalu besar, mengingat bahwa Forex Trading sebenarnya dikhususkan untuk pemain-pemain dengan dana besar, bahkan pada awalnya Forex Trading hanya diperuntukkan khusus untuk Bank-Bank Besar.
Cukup banyak model Forex Scam yang mampu mengelabui para investor. Antara lain dengan menggunakan Ponzi Scheme, atau cara penipuan lainnya yang tersamar. Tidak tertutup pula peluang kejadian dimana para pialang, perusahaan pialang, menyediakan data dan grafik yang tidak sesuai [real-time] dengan ajang forex trading. Manipulasi angka dan grafik menggunakan teknologi informasi adalah salah satu cara yang menjebak para investor yang masih gagap teknologi. Belum lagi yang mempromosikan secara salah bahwa forex trading merupakan investasi beresiko rendah.
Di Amerika Serikat, CTFC mencatat jumlah nilai dana yang masuk dalam forex trading semakin hari semakin meningkat. Namun nilai peningkatannya sulit diukur secara akurat sebab dana yang beredar di luar jalur perbankan dan institusi finansial volumenya terus meningkat.
National Futeres Association [NFA] berpendapat, forex trading melalui skema retail meningkat sangat dahsyat dalam beberapa tahun terakhir. Selaras dengan peningkatan volume trading, begitu juga dengan jumlah penipuan perdagangan berjangka [forex scam] yang terdeteksi maupun tidak terdeteksi.
Antara tahun 2001 s/d 2005, ketika forex trading masih banyak menggunakan jasa perbankan, berdasarkan data dan laporan yang masuk nilai forex scam mencapai US$ 350juta dengan jumlah korban yang terdeteksi mencapai 23 ribu orang. Dari tahun 2006-2007, jumlah korban meningkat mencapai 26 ribu orang dengan akumulasi penipuan berkisar US$ 460juta.
Dalam ajang forex trading, cukup banyak profesional, biasanya bekeerja di bank untuk mengalirkan dana dalam sistem transaksi valuta asing. Para profesional ini umumnya memiliki kecakapan khusus di bidang ini dan memiliki jam terbang yang tinggi, mereka juga memiliki tanggung jawab dan etika yang disesuaikan dengan peraturan perbankan serta diawasi oleh pihak-pihak yang berwenang.
Sementara itu, di jalur retail para pemain mencoba mengadu nasib tanpa memiliki akses informasi sebaik yang diperoleh para profesional yang berkerja di institusi keuangan, ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan serta kecakapan mereka di bidang ini.
Sebenarnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pialang maupun broker untuk memberikan edukasi mendalam terhadap pihak-pihak yang terjun ke dalam bisnis Forex Trading melalui mereka, namun seringkali yang terjadi adalah pihak pialang ataupun perantara-perantara mereka justru memberikan edukasi yang salah mengenai perdagangan berjangka. Yang lebih parah adalah jika justru pihak pemberi edukasi itu sendiri belum memiliki kecakapan yang baik di bidang ini.
Faktanya memang tidak sedikit pemain retail yang mampu memperoleh penghasilan luar biasa dari forex trading, umumnya mereka yang sukses di bisnis ini akan meninggalkan bisnis konvensional yang sebelumnya mereka geluti. Namun secara mayoritas, dengan keterbatasan data dan kemampuan investor seringkali mengalami hal-hal yang merugikan. Hal-hal yang memang terkadang merupakan jebakan dari sebuah sistem pasar yang diciptakan oleh oknum-onum yang bergelut di bisnis forex trading dengan misi dan visi yang salah.
Di belahan bumi manapun, kebanyakan trader atau investor di level retail merupakan orang-orang yang tidak termasuk golongan kaya, umumnya adalah kelas menengah. Karena angan-angan memperoleh uang banyak dengan mudah dan cepat, dimana forex trading memang memberikan peluang besar untuk fenomena tersebut, akhirnya para trader maupun investor tersebut terjun dalam kolam yang sangat berbahaya dan beresiko tinggi. Kekalahan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan, karena dana yang mereka gunakan bukan merupakan idle money [uang lebih] yang memang dikhususkan untuk ajang berbau spekulasi.
Paul Belogour, Managing Director of Boston Based Retail Forex Trader berkata, “Forex Trading adalah tempat yang sangat tepat dimana seorang investor memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan yang tidak terbatas dengan dana yang tidak terlalu besar. Akan tetapi dengan minimnya kemampuan intelektual dan finansial yang dimiliki rata-rata investor di level retail, maka hal tersebut menjadi bumerang. “
Sebelum memasuki dunia Forex Trading, ada kata-kata bijak yang perlu dicermati, diingat, dan dipahami secara mendalam:
“There’s always a risk with any type of investment.”
Artinya, dalam tiap instrumen investasi pasti memiliki 2 hal utama yang saling berbanding lurus yaitu, tingkat perolehan dan tingkat resiko.
Forex trading adalah investasi yang menempati peringkat pertama dalam tingkat perolehan keuntungan dan resiko, di atas instrumen investasi apapun di dunia ini. Karena terlalu banyak [mayoritas] investor mengalami kerugian, kekalahan, bahkan kebangkrutan di Forex Trading, akhirnya muncul kesimpulan yang sangat umum bahwa siapapun yang terjun di Forex Trading pasti rugi atau istilah “Forex Doesn’t Work”, dan ini sebuah presepsi yang salah.
Pada kenyataannya, volume perdagangan dan nilai dana yang ditempatkan di Forex Trading terus meningkat dengan tajam dari tahun ke tahun. Dan satu hal yang perlu diingat, bahwa trader atau investor yang mereguk keuntungan berlimpah dari Forex Trading umumnya memiliki kecenderungan untuk tidak membuka kenyataan bahwa mereka hidup dari Forex Trading.
Jika Bank of International Settlement [BIS] menyatakan bahwa perputaran uang di Forex Trading saat ini mencapai nilai US$ 2,5 s/d 3 trilliun per hari, maka hal ini menunjukkan betapa luar biasanya nilai dana yang berputar di bisnis ini, betapa luar biasanya minat para ahli keuangan di dunia akan bisnis ini, sekaligus membuktikan bahwa sebenarnya ini merupakan kolam yang sangat potensial dan menepis anggapan bahwa setiap trader atau investor yang terjun di Forex Trading pasti rugi.
Sekarang tinggal pertanyaannya, kenali siapa diri Anda, siapa yang mendampingi diri Anda, siapa yang Anda ajak bertukar pikiran. Apakah dia benar-benar seorang profesional di bidangnya ataukah cuma salah satu penipu dari Forex Scam. Gali sedalam mungkin sebelum terjun di bisnis Forex Trading.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar